Ditulis oleh Wendy Basyir / ACI Canyoneer Lvl 2
Canyoning adalah olahraga petualangan yang memadukan berbagai disiplin seperti mendaki, turun tebing (abseiling/rappelling), berenang, melompat, dan meluncur untuk menelusuri keindahan ngarai dan sungai yang tersembunyi. Keindahan alam yang ditawarkan memang luar biasa, namun medan yang dihadapi juga menyimpan risiko yang signifikan. Di sinilah peran peralatan menjadi vital. Peralatan canyoning bukan sekadar aksesori, melainkan sistem penunjang kehidupan (life support system). Memilih peralatan yang salah atau berkualitas rendah dapat berakibat fatal.
Artikel ini bisa jadi pemandu anda dalam memahami tips dalam memilih peralatan canyoning yang esensial, memastikan setiap langkah anda di dalam ngarai/canyon dilandasi oleh keamanan dan persiapan yang matang.
Sebelumnya sudah kita bahas apa saja peralatan canyoning yang disiapkan Secara kebutuhan penggunaannya yang di bedakan menjadi 4 Kategori
Peralatan Personal
Setiap individu dalam tim canyoning wajib memiliki dan memahami fungsi dari peralatan berikut.
1. Helm Canyoning
Kepala Anda adalah aset paling berharga. Helm melindungi dari benturan akibat jatuh, tergelincir, atau kejatuhan batu dari atas.
- Apa yang Dicari:
- Sertifikasi: Cari helm dengan sertifikasi EN 12492 (standar untuk helm panjat tebing dan mountaineering).
- Desain: Pilih helm yang memiliki banyak lubang ventilasi untuk membuang air dengan cepat dan menjaga kepala tetap sejuk.
- Material: Helm hardshell (ABS) lebih tahan lama terhadap goresan dan benturan kecil yang sering terjadi di ngarai, sementara helm in-mold (busa polikarbonat) lebih ringan. Keduanya aman selama bersertifikasi.
- Kenyamanan: Pastikan helm pas di kepala, tidak goyang, dan nyaman digunakan dalam waktu lama.
2. Harness Canyoning
Meskipun terlihat mirip dengan harness panjat tebing, harness canyoning memiliki perbedaan desain .
- Apa yang Dicari:
- Titik Tambat (Attachment Point) Tinggi: Titik tambat yang sedikit lebih tinggi membantu menjaga posisi tubuh tetap tegak saat turun tebing (abseiling), terutama di bawah guyuran air terjun.
- Pelindung Dudukan (Seat Protector): Biasanya terbuat dari PVC atau bahan serupa yang sangat kuat. Ini adalah fitur paling khas, dirancang untuk melindungi wetsuit dan harness dari abrasi saat meluncur di bebatuan. Pelindung ini bisa diganti jika sudah aus.
- Gear Loops: Pilih yang terbuat dari bahan kuat dan didesain agar tidak mudah tersangkut.
- Material Tahan Air: Dibuat dari bahan yang tidak menyerap banyak air dan cepat kering.
3. Wetsuit
Air di dalam ngarai seringkali sangat dingin, bahkan di daerah tropis. Hipotermia adalah salah satu risiko terbesar dalam canyoning. Wetsuit berfungsi menjaga suhu inti tubuh dengan memerangkap lapisan tipis air yang dihangatkan oleh tubuh.
- Apa yang Dicari:
- Ketebalan: Untuk perairan tropis seperti di Indonesia, ketebalan 3mm hingga 5mm umumnya sudah cukup. Wetsuit 5mm memberikan perlindungan termal dan benturan yang lebih baik.
- Model: Model dua potong (two-piece) yang terdiri dari celana long john dan jaket lebih fleksibel dan memberikan lapisan ganda (total 10mm) di area dada, menjaga organ vital tetap hangat. Model one-piece lebih simpel namun kurang hangat.
- Kesesuaian: Wetsuit harus pas di badan (tidak terlalu longgar atau sempit) agar berfungsi efektif.
4. Sepatu Canyoning
Jangan pernah meremehkan alas kaki. Bebatuan di sungai sangat licin dan medannya tidak rata. Sepatu biasa atau sandal gunung sama sekali tidak direkomendasikan.
- Apa yang Dicari:
- Sol Anti-Selip: Cari sepatu dengan sol karet khusus (sticky rubber) yang dirancang untuk mencengkeram permukaan basah dan berlumut.
- Sistem Drainase: Sepatu canyoning memiliki lubang-lubang drainase agar air dapat keluar dengan cepat, sehingga sepatu tidak berat saat berjalan.
- Perlindungan Pergelangan Kaki: Model high-top atau mid-top sangat dianjurkan untuk melindungi dan menstabilkan pergelangan kaki dari benturan dan terkilir.
- Daya Tahan: Dibuat dari material sintetis yang kuat dan tahan abrasi.
5. Descender
Alat ini digunakan untuk menuruni tali dengan terkontrol. Figure 8 klasik masih digunakan, namun descender modern yang dirancang khusus untuk canyoning menawarkan keamanan dan kontrol yang jauh lebih baik.
- Apa yang Dicari:
- Variasi Friksi: Pilih descender yang memungkinkan Anda menambah atau mengurangi friksi tali dengan mudah saat turun. Ini sangat penting saat menghadapi berat yang berbeda (misalnya membawa tas) atau kondisi tali yang beragam (basah, kering, berlumpur).
- Contoh: Petzl Pirana, Kong Oka, atau Edelrid Hannibal adalah beberapa descender populer yang dirancang khusus untuk canyoning.
6. Cow’s Tail dan Carabiner
Cowstail adalah sepasang tali pendek yang terhubung ke harness, digunakan untuk mengamankan diri ke titik angkur (anchor) saat berada di tepi tebing.
- Apa yang Dicari:
- Bahan: Gunakan tali dinamis untuk lanyard, karena mampu menyerap sedikit energi jika terjadi guncangan.
- Panjang Berbeda: Sistem lanyard biasanya terdiri dari dua “kaki” dengan panjang berbeda untuk fleksibilitas saat memposisikan diri.
- Carabiner: Gunakan 2 buah carabiner tipe HMS/Pir (screwgate atau autolocking) untuk cowstail Panjang dan snap carabiner untuk cowstail pendek. Pastikan Anda selalu mengunci carabiner setelah terpasang.
Peralatan Tim/Kelompok
Peralatan ini krusial untuk pergerakan dan keselamatan seluruh tim.
1. Tali Canyoning (Canyoning Ropes)
Tali adalah urat nadi dalam ekspedisi canyoning. Dan peralatan ini berbeda secara fundamental dari tali panjat tebing dinamis.
- Apa yang Dicari:
- Tipe: Gunakan tali semi-statis atau statis (low-stretch). Tali ini tidak melar saat dibebani, sehingga memberikan kontrol penuh saat abseiling dan menghindari efek “memantul”.
- Material & Fitur: Pilih tali dengan teknologi hydrophobic (tahan air). Tali yang menyerap air akan menjadi sangat berat dan sulit dipegang. Warna cerah (oranye, kuning, hijau) sangat penting agar mudah terlihat di dalam air.
- Diameter dan Panjang: Diameter 9mm – 10.5mm adalah standar umum. Panjang tali harus disesuaikan dengan tinggi air terjun tertinggi di rute tersebut, dan idealnya membawa dua tali dengan panjang yang berbeda.
2. Tas Canyoning & Tas Tali (Rope Bag)
Tas biasa akan menampung air dan menjadi beban berat. Oleh karena itu, tas canyoning dirancang khusus untuk medan basah.
- Apa yang Dicari:
- Drainase Cepat: Seluruh permukaan tas, terutama bagian bawah, dipenuhi lubang-lubang (grommets) atau jaring agar air bisa keluar secepat mungkin.
- Daya Tahan: Terbuat dari material PVC atau terpal yang sangat kuat dan tahan gesekan.
- Fitur Tambahan: Memiliki fitur flotation (busa di bagian dalam agar bisa mengapung). Tas tali didesain agar tali dapat dikeluarkan (dilempar) dengan cepat dan tidak kusut.
Peralatan Anchoring Kit
Peralatan ini digunakan untuk membuat atau memperkuat titik tambat di tebing. Biasanya dibawa oleh pemandu.
- Isi Kit:
- Webbing/Tape Sling: Beberapa sling dengan panjang bervariasi untuk membuat angkur di pohon atau batu besar.
- Maillon Rapide (Quick Link): Penghubung metal berulir yang lebih permanen dan aman dibandingkan carabiner untuk ditinggal di angkur.
- Bolt Kit (jika perlu): Untuk instalasi angkur permanen (hanya untuk profesional berpengalaman).
Kit P3K dan Survival
Kecelakaan bisa terjadi. Kit P3K yang lengkap dan tahan air adalah wajib.
- Isi Penting: Pembalut luka, perban elastis, plester, antiseptik, obat pereda nyeri, gunting medis, pinset, dan selimut darurat (emergency blanket) untuk menangani hipotermia. Semuanya harus dikemas dalam dry bag.
Prinsip Utama dalam Memilih Peralatan
Setelah mengetahui jenis-jenisnya, perhatikan prinsip-prinsip berikut saat membeli:
1. Sertifikasi adalah Segalanya
Pastikan peralatan krusial Anda (helm, harness, tali, carabiner, descender) memiliki sertifikasi dari badan standar internasional seperti UIAA (International Climbing and Mountaineering Federation) atau CE (Conformité Européene). Sertifikasi ini menjamin bahwa alat tersebut telah lulus pengujian keamanan yang ketat.
2. Kualitas di Atas Harga
Peralatan canyoning adalah investasi untuk keselamatan jiwa Anda. Jangan pernah tergiur dengan harga murah dari merek yang tidak jelas. Pilih merek terkemuka yang memiliki reputasi teruji di bidang panjat tebing atau canyoning (misalnya Petzl, Black Diamond, Edelrid, Kong, Beal).
3. Hindari Peralatan Bekas (Terutama “Soft Goods”)
Jangan pernah membeli peralatan “lunak” seperti tali, harness, dan webbing bekas. Anda tidak pernah tahu riwayat pemakaiannya apakah pernah jatuh, terkena zat kimia, atau disimpan di bawah sinar matahari langsung yang merusak seratnya. Untuk “hard goods” seperti carabiner atau descender, inspeksi visual yang teliti oleh ahli mungkin bisa diterima, namun bagi pemula, membeli baru adalah pilihan paling bijak.
4. Lakukan Perawatan Rutin
Peralatan terbaik pun akan rusak jika tidak dirawat.
- Bilas: Selalu bilas semua peralatan dengan air bersih setelah digunakan untuk menghilangkan lumpur, pasir.
- Keringkan: Keringkan secara alami di tempat teduh dan berventilasi baik. Sinar UV dari matahari dapat merusak material nilon pada tali dan harness.
- Inspeksi: Periksa peralatan Anda secara rutin sebelum dan sesudah digunakan. Cari tanda-tanda keausan, sobekan, retakan, atau korosi. Pensiunkan alat yang sudah tidak layak pakai.
Menjelajahi ngarai adalah pengalaman yang membebaskan dan memacu adrenalin. Namun, kebebasan itu hanya bisa dinikmati sepenuhnya ketika anda percaya pada peralatan yang anda gunakan. Dengan memilih peralatan yang tepat, bersertifikasi, dan merawatnya dengan baik, anda telah mengambil langkah pertama yang paling penting menuju petualangan canyoning yang aman dan tak terlupakan. Jangan ragu untuk berinvestasi pada keselamatan anda, karena tidak ada harga yang bisa menggantikan nyawa. Selalu ikuti kursus dari pemandu bersertifikat sebelum memulai petualangan Anda.

